Sabtu, 02 Agustus 2008

analisis matrik

Identifikasi Situasi
Manajemen Strategik

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837










1. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)


No Faktor Eksternal Kunci Bobot Peringkat B X P
A Peluang
1 Antusias pecinta basket 0,20 4 0,80
2 Tingkat komsumsi masyarakat 0,10 2 0,20
3 Style masyarakat 0,15 2 0,30
4 Relasi yang bisa sebagai target pasar 0,10 2 0,20

Sub Jumlah 0,55 1,50
B Ancaman
1 Masuknya pesaing lain baru 0,20 2 0,40
2 Perekonomian & Kebijakan pemerintah 0,05 1 0,05
3 Kenaikan biaya – biaya 0,05 1 0,05
4 Teknologi yang selalu berubah 0,15 1 0,30

Sub Jumlah 0,45 0,80
JUMLAH 1,00 2,30

Keterangan :
• 4 = respon perusahaan superior
• 3 = respon perusahaan diatas rata – rata
• 2 = respon perusahaan sebatas rata – rata
• 1 = repson perusahaan jelek

Jumlah Nilai = 1 s/d 4

2. Matriks Competitive Profil (CPM)


No Faktor Penentu Keberhasilan Bobot TifaSport07
(sendiri) Trio
(pesaing) Guffy
(pesaing)
P N P N P N
1 Market Share 0,15 4 1,00 3 0,45 4 0,60
2 Variasi 0,20 3 0,60 2 0,40 4 0,80
3 Penjualan 0,15 3 0,45 2 0,30 3 0,45
4 Harga 0,25 4 1,00 3 0,75 1 0,25
5 Promosi 0,10 2 0,20 2 0,20 2 0,20
6 Diskon 0,05 1 0,05 1 0,05 1 0,05
7 Biaya 0,10 1 0,10 2 0,20 1 0,05


JUMLAH 1,00 3,40 2,23 2,40

Keterangan :
4 = Kekuatan Utama
3 = Kekuatan Minor
2 = Kelemahan Minor
1 = Kelemahan Utama


Jumlah Nilai = 1 s/d 4


Trio < Guffy < TifaSport07
2,23 < 2,40 < 3,40








3. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI)


No Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat B x P
A KEKUATAN
1 Market Share 30% 0,15 4 0,60
2 Lokasi strategis 0,05 2 0,10
3 Produk & Kualitas 0,20 4 0,80
4 Distribusi 0,05 2 0,10
5 Harga 0,15 3 0,45
Sub Jumlah 0,60 2,05
B KELEMAHAN
1 Arus Kas 0,15 2 0,30
2 Penjualan 0,10 3 0,30
3 Teknologi yang berubah 0,15 2 0,30
Sub Jumlah 0,40 0,90
Jumlah 1,00 2,95

Keterangan :
4 = Respon perusahaan superior
3 = Respon perusahaan diatas rata – rata
2 = Respon perusahaan sebatas rata – rata
1 = Respon perusahaan jelek

Jumlah Nilai = 1 s/d 4

aspek eksternal

PENGARUH ASPEK EKSTERNAL
Manajemen Strategik

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837










Pendahuluan
Bisnis yang dipilih adalah bisnis pembuatan seragam basket, t-shirt, training, serta jaket. Bisnis tersebut termasuk dalam home industri. Selain itu kepemilikan juga dimiliki oleh pendiri. Bisnis ini sudah berdiri dan bernama “TifaSport07”. Berlokasi di perumahan Plamongan Indah. Utama dari produk yang dihasilkan adalah seragam basket. Sampai saat ini, telah banyak order yang dikerjakan. Cakupan pemesanan atas produk ini adalah kota Semarang serta kota sekitarnya di Jawa Tengah. Pernah pula pesanan yang berasal dari Kalimantan Tengah.
Pemasaran atas produk ini dilakukan secara konvemsional yaitu dengan info teman terdekat (dari mulut ke mulut). Selain itu, juga telah dicoba jalur promosi melalui dunia maya (internet) dengan iklan pada alamat web site yaitu : www. Tifasport07.multiply.com dan www.tokobagus.tifasport07.com
Dari promosi tersebut, banyak pengunjung serta telah ada order yang dikerjakan.


Aspek Eksternal yang dirasa mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak

1. Elemen Ekonomi
· Tingkat daya beli konsumen sangat mempengaruhi bisnis ini. Karena bisnis ini didasarkan pada pesanan yang intermiten (tergantung pada pesanan konsumen).
· Tingkat inflasi yang tidak menentu juga mempengaruhi. Sebab bahan dasar atas bisnis ini adalah kain yang termasuk dalam salah satu komoditi besar Indonesia. Bila inflasi naik, maka cenderung kebutuhan atas produkasi juga naik (harga bahan dasar).



2. Elemen Hukum – Politik
· Aspek hukum dan politik tidak mempengaruhi (kurang berpengaruh) bisnis ini.
· Hanya saja kebijakan pemerintah akan kondisi ekonomi juga memiliki andil yang dirasa berpengaruh.

3. Elemen Sosio Kultural
· Adat / kebiasaan dari konsumen yang ada memiliki andil. Bisnis ini memiliki sasaran utama yaitu para anak muda serta yang suka akan basket dan fashion. Banyak kita lihat sekarang ini, anak muda memakai baju yang relatif santai, fleksibel, gaul dll.
· Dengan banyaknya keinginan dari konsumen tersebut, maka hal ini merupakan suatu pasar yang baru dan belum banyak pesaingnya.
· Banyak anak muda yang gemar akan olahraga basket. Hal ini mereka anggap sebagai kebiasaan rutin sehari – hari,

4. Elemen Teknologi
· Bisnis ini bukan tidak membutuhkan teknologi. Dapat kita ketahui bahwa untuk menghasilkan produk, harus memiliki beberapa keterampilam akan hal menjahit serta alat bantunya yaitu mesin jahit, mesin obras, serta mesin wolsum.
· Untuk mengasilkan produk yang berkualitas dan menimbulkan kesan memuaskan bagi konsumen, pemilihan alat bantu produksi juga harus yang baik serta mudah dioperasikan.
· Memerlukan keterampilan khusus yaitu untuk pembuatan desain yang sesuai dengan pesanan konsumen







5. Elemen Demografi
· Pada kota Semarang yang kita ketahui bersama disebut sebagai kota besar, maka penduduknya besar pula.
· Penggemar fashion serta olahraga basket di Semarang tiap tahun juga bertambah
· Dengan kondisi sasaran konsumen yang demikian, bukan tidak mungkin dapat menjadi market leader pada kategori bisnis ini.


Secara umum, ini merupakan bisnis yang bisa dimasuki serta dicoba. Karena dengan melihat animo konsumen akan basket dan Fashion di Semarang semakin bertambah.

Identifikasi Indikator Internal
Manajemen Strategik

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837







1. Indikator Pemasaran

Dalam indikator pemasaran ini, Variabel yang berpengaruh adalah :
· Produk & Kualitas
Produk yang dihasilkan dari bisnis ini memiliki spesifikasi tersendiri dengan para pesaing. Bahan baku yang dipakai untuk produksi dipilih yang memiliki kualitas pertama. Hasil dari proses ini pun tidak mengecewakan. Para konsumen dipusakan dengan hasil pengerjaan yang sesuai (mirip) yang diinginkan.
· Harga
Harga yang ditawarkan relatif bisa dijangkau. Dengan para pesaing yang serupa, harga ini sangat murah. Karena dengan hasil yang yang bagus serta memiliki kualitas, nampaknya sangat cocok dengan harga yang ada. Selain itu system pembayaran yang agak fleksibel juga menjadi faktor tambahan bagi konsumen untuk mempermudah membeli.
· Jangkauan serta distribusi
Pemilik bisnis yang berkecimpung dalam kepengurusan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI), menjadi nilai tambah untuk lebih mengembangkan sayap bisnisnya ke beberapa daerah sekitar kota Semarang. Adanya turnamen di daerah, maka juga akan terdengar pula nama bisnis ini yang kian dikenal. Hal ini mempermudah untuk memasuki segmen pasar serta konsumen yang baru.
Jalur distribusinyapun juga tidak merupakan hal yang sulit. Adanya turnamen berlangsung, berarti akan ada tamu dari beberapa daerah yang singgah. Ini akan dapat mendukung dari sisi distribusi.




2. Indikator Keuangan

Variabel yang berpengaruh adalah :
· Arus Kas
Perhitungan arus kas sangat perpengaruh dala bisnis ini. Karena secara tidak langsung bisnis ini sangat erat kaitannya denga keluar masuknya kas secara cepat dan rutin. Karena tidak dalam setiap waktu akan mendapatkan pesananyang mengindikasikan mendapat Profit yang besar. Untuk itu perhitungan arus kas harus selalu diperhatikan dan penting.
· Capital Budgeting
Penganggaran modal sangat berpengaruh dengan kelangsungan hidup bisnis ini. Maksud dari hal ini adalah, karena dalam proses ini memerlukan bahan baku utama yaitu kain serta bahan pendukung lainnya. Dapat dikatehui bersama bahawa untuk menyediakan bahan baku seperti itu membutuhkan banyak modal yang dikeluarkan serta manajemennya. Untuk itu perlu adanya anatisipasi (cadangan) atas ketidakpastian atas bisnis ini.
· Peramalan Penjualan
Forecasting juga perlu diperhatikan. Karena pada suatu ketika, akan memproduksi dalam jumlah yang besar (banyak pesanan) maka dibutuhkan peramalan akan penjualan yang pada nantinya akan berkaitan dengan modal yang dikeluarkan untuk bahan baku.

3. Indikator Operasi

· Sistem yang berkelanjutan
Pada proses pembuatan ini, membutuhakan perkiraan yang tepat. Maksudnya, pesanan dari konsumen harus jadi tepat pada waktu yang telah disepakati. Pengerjaan pesanan pada proses ini selalu berputar terus sesuai dengan pesanan konsumen. Artinya, sesuatu pekerjaan bila ditunda penyelesaianny, maka akan mempengaruhi penyelesaian pesanan berikutnya. Pada dasarnya, pesanan konsumen yang telah terjadi tidak pernah berhenti (rutin ada pemesanan).



· Penggunaan alat yang tepat
Alat yang diguanakan untuk proses ini, memiliki tingkat efektifitas yang bagus. Dengan memaksimalkan fungsi dari alat pembantu, maka akansangat mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian pesanan.

4. Indikator SDM

· Jam kerja karyawan
Jam kerja atas karyawan pada umumnya sesuai dengan biasa yaitu seperti jam kantor pada umumnya (pukul 08.00 – 17.00). Namun pada saat tertentu ketika terjadi banyak pesanan dan waktunya sangat singkat, maka ada jam lembur diberlakukan. Jam lembur ini bersifat tidak memaksa. Artinya lebih memperhatikan faktor manusiawi (bila ada urusan lain). Waktu yang fleksibel ini karena usaha ini masih dalam level ‘Home Industri’.
· Job discribtion
Pembagian pekerjaan tertata secara rapi. Dengan 4 orang karyawan yang pada posisi :
v 1 orang sebagai bagian pemotongan bahan serta membuat pola
v 2 orang sebagai bagian penjahitan
v 1 orang sebagai bagian aksesoris dan bordir
Pembagian ini sangat fleksibel. Artinya bila pada bagian pemotongan dan pembuatan pola sudah tidak ada yang dikerjakan, dapat membatu pada bagian lain yang tugasnya sedang menumpuk.
· Suasana kerja
Suasa kerja yang terjadi adalah menyenangkan. Suasana kekeluargaan sanagt terasa antar karyawan juga pemilik. Mereka tidak selalu diminta untuk bekerja terus sepanjang hari, namun ada waktu tertentu untuk bersantai (bila pekerjaan tidak menumpuk / telah selesai sesuai bagiannya masing – masing).

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT UNDERPRICED PADA PENAWARAN PERDANA

CRITICAL REVIEW
RISET KEUANGAN

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837











ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT UNDERPRICED PADA PENAWARAN PERDANA
di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

(Materi minggu ke – 1)


Perusahaan yang berkembang saat ini adalah semua perusahaan yang sudah mampu go-publik. Pada dasarnya, perusahaan yang go-publik ini memiliki ciri yang mudah untuk diidentifikasi yaitu dengan telah terdaftarnya nama perusahaan tersebut pada pasar modal (bursa efek). Maksud dari hal ini adalah kepemilikan atas perusahaan yang dilambangkan dengan saham, menjadi suatu informasi yang bisa dilihat dan dikonsumsi oleh umum. Para investor dan masyarakat umum dapat menggunakan informasi tersebut sebagai bahan referensi bila ingin berivestasi.

Perusahaan yang akan ikut listing pada BEJ paling tidak memiliki fundamental yang baik. Hal ini dikarenakan agar investor dan masyarakat yang melihat akan memiliki persepsi baik juga. Secara tidak langsung, kondisi fundamental perusahaan yang baik akan mempengaruhi harga saham yang sedang diperdagangkan. Perusahaan yang listing di BEJ memiliki profile yang memberikan kesan bahwa perusahaan tersebut layak untuk diperjual-belikan sahamnya kepada investor.

Perusahaan – perusahaan besar yang listing di BEJ, memiliki cara khusus untuk membuat harga penawaran perdana atas saham menjadi lebih tinggi. Cara tersebut yaitu dengan menggunakana jasa auditor yang memiliki tingkat reputasi baik. Dengan hasil audit yang dapat dipercaya, maka akan menimbulkan kesan yang positif bagi pihak eksternal perusahaan dan dapat memicu harga penawaran perdana yang lebih tinggi. Dengan seperti ini, maka tingkat Underpriced dari perusahaan tersebut akan dapat berkurang sedikit.

Seorang investor pasti akan dihadapkan pada kondisi ketidakpastian yang cukup tinggi atas investasi yang ditanamkan. Kondisi ini membawa efek tersendiri selain mempengaruhi tingkat underpriced. Investor menanamkan modalnya pasti dikarenakan ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada saat yang akan datang. Dalam hal ini, biasanya perusahaan akan menggunakan underwriter yang baik supaya mengurangi resiko ketidakpastian tersebut. Selain itu, investor juga mempertimbangkan waktu / umur perusahaan yang bersangkutan. Maksud dari hal ini adalah dengan umur perusahaan yang lama dan cukup dikenal secara publik maka akan dapat mempengaruhi harga yang ada di pasar modal.


METODOLOGI
· Penelitian dilakukan pada perusahaan yang melakukan IPO dan listing di BEJ
· Rentang waktu yang digunakan adalah 1 Januari 1995 sampai 31 Desember 1996
· Populasi atas penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di BEJ
· Perusahaan yang melakukan IPO dan yang masuk dalam persyaratan atas penelitian ini berjumlah 34 buah
· Penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang berasal dari harian Bisnis Indonesia dan Republika

Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel indpenden tersebut adalah Auditor, Underwriter, persentase saham yang ditahan oleh pemegang saham lama, umur perusahaan, besar (ukuran) perusahaan. Sedangkan variabel dependen adalah tingkat underpriced pada penawaran perdana.

Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh antara Auditor, Underwriter, Persentase Saham, umur, ukuran perusahaan terhadap underpriced
H1 : Auditor berpengaruh negatif terhadap underpriced
H2 : Underwriter berpengaruh negatif terhadap underpriced
H3 : Persentase saham berpengaruh positif terhadap underpriced
H4 : Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpriced
H5 : ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpriced

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan regresi berganda. Dari pengujian hipotesis, diperoleh hasil sebagai berikut :







Nama Variabel Koefisien T Sig T
Auditor 0.003 0.023 0.9817
Underwriter - 1.236 - 0.245 0.3893
Persen Saham - 0.002 - 0.685 0.8081
Umur - 0.2889 - 0.184 0.2465
Ukuran - 0.1745 - 0.874 0.1031
Constanta 1.95 1.812 0.8070
Dari tabel yang ada di atas menunjukkan nilai Sig T yang lebih besar derajat kepercayaan (5%). Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh antara Auditor, Underwriter, Persentase Saham, umur, ukuran perusahaan terhadap tingkat underpriced yang signifikan.


SARAN
Ø Penelitian tersebut kurang spesifik akan populasi dan sample yang digunakan
Ø Kriteria yang ditetapkan untuk mengambil populasi dan sample tidak dijabarkan
Ø Belum menunjukkan keterkaitan yang relevan akan penelitian yang sebelumnya

ISTILAH

v Auditor : satu profesi penunjang pasar modal berfungsi melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan melakukan go-publik. Hasil audit ini sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
v Underwriter : pihak penjamin emisi saham baru yang menanggung risiko terhadap fluktuasi harga yang merugikan selama periode di mana emisi saham baru / obligasi sedang didistribusikan kepada pemesan
v Adviser : penasehat perusahaan


CRITICAL REVIEW
RISET KEUANGAN

NAMA : MOHAMMAD SYARIF NUR R
NIM : 1M050837







ANALISIS PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KEGIATAN PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN
(Materi minggu ke-2)

Pada umumnya penelitian yang menyangkut pasar modal telah banyak dilakukan. Dasar atas penelitian ini adalah adanya informasi / berita yang menyangkut suatu perusahaan maka akan dapat mempengaruhi harga saham yang ada di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Suad Husnan, Mahmud M. Hanafi, dan Amin Wibowo ini menitik beratkan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu perusahaan tidak memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan. Secara normal, laporan keungan yang diterbitkan oleh perusahaan akan memberikan suatu informasi kepada investor maupun masyarakat umum tentang bagaimana keadaan perusahaan. Namun saat ini, hal tersebut dianggap sudah tidak relevan. Mereka lebih mempertimbangkan informasi / rumor (isu) yang berkembang di masyarakat. Bila dikaji secara detail, terkadang informasi yang ada di publik belum tentu benar.

Hal ini dirasa agak aneh, karena hanya dengan berdasar pada informasi yang belum tentu benar akan terjadi proses transaksi di pasar modal. Terlebih lagi, investor dan masyarakat menganggap bahwa informasi yang telah di-publikasikan telah out of date. Biasanya dalam keadaan tersebut, akan membuat harga saham tidak berubah (cenderung stagnan).

· Laporan keuangan merupakan suatu informasi mengenai laba/rugi dan besar kekayaan serta dari mana modal yang diperoleh suatu perusahaan.
· Perdagangan saham adalah suatu kegiatan transaksi pasar modal yang terjadi pada setiap hari. Untuk mengetahuinya, maka besarnya dapat dilikhat dengan ukuran saham yang dimiliki / diperjual-belikan.
· Variabilitas tingkat keuntungan dapat dilihat dengan indikator (SRV). Indikator tersebut diperoleh dari hasil perhitungan return abnormal dibagi dengan varians dari return abnormal.





METODOLOGI
Ø Penelitian ini termasuk studi peristiwa (event study)
Ø Populasi yang digunakan adalah saham yang ada di Bursa Efek, serta sample yang digunakan adalah 30 saham yang aktif
Ø Konsentrasi yang diteliti adalah laporan keungan
Ø Periode yang diteliti adalah laporan keuangan bulan Desember 1993 yang telah diaudit dan laporan keuangan bulan Maret 1994 yang belum diaudit
Ø Pengamatan dilakukan pada variabel kegiatan perdagangan saham dan variabilitas tingkat keuntungan dilakukan pada 20 hari sebelu dan sesudah pengumuman laporan keuangan. 10 hari sebelum dan sesudah pengumuman laporan keuangan.

HIPOTESIS
H1 : pada hari pengumuman laporan keuangan, kegiatan perdagangan saham lebih tinggi daripada hari – hari di luar pengumuman
H2 : kegiatan perdagangan saham pada hari – hari sebelum pengumuman lebih tinggi daripada kegiatan perdagangan sehari setelah pengumuman
H3 : variabilitas tingkat keuntungan saham pada hari pengumuman lebih tinggi daripada variabilitas pada hari – hari di luar pengumuman
H4 : variabilitas tingkat keuntungan pada hari – hari sebelum pengumuman lebih tinggi daripada variabilitas tingkat keuntungan sehari setelah pengumuman
H5 : diharapkan bahwa pengumuman laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan (laporan bulan Desember) akan mempunyai dampak yang lebih tinggi intensistanya terhadap kegiatan perdagangan daripada laporan keuangan yang tidak diperiksa oleh akuntan
H6 : diharapkan bahwa pengumuman laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan (laporan bulan Desember) akan mempunyai dampak yang lebih tinggi intensistanya terhadap variabilitas tingkat keuntungan daripada laporan keuangan yang tidak diperiksa oleh akuntan

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian pada umumnya menunjukkan bahwa pada periode pengumuman laporan keuangan, kegiatan perdagangan maupun variabilitas tingkat keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan periode di luar pengumuman, meskipun dengan tingkat signifikansi yang berbeda.





a. kegiatan perdagangan saham

Kegiatan yang diuji Hipotesis ke Periode 20 hari Periode 10 hari
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Desember) 1 0, 108; 0,183 (0,066) (0) signifikan 0,113; 0,183 (0,079) (0) signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman laporan keuangan (Desember) 2 0,107; 0,114 (0,083) (0,046) tidak signifikan 0,151; 0,076 (0,099) (0,0185) signifikan
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Desember) 1 0,081; 0,139 (0,035) (0) signifikan 0,079; 0,139 (0,032) (0) tidak signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman (Maret) 2 0,100; 0,064 (0,034) (0,028) signifikan 0,089; 0,0677 (0,0391) (0,0202) signifikan
Desember dengan Maret 5 0,110; 0,082 (0,065) (0,035) signifikan 0,117; 0,0823 (0,079) (0,039) signifikan
Sebelum pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 5 0,107; 0,100 (0,083) (0,034) tidak signifikan 0,151; 0,088 (0,099) (0,039) signifikan
Setelah pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 5 0,114; 0,064 (0,046) (0,028) signifikan 0,026; 0,069 (0,019) (0,021) tidak signifikan
Catatan : hasil yang signifikan menunjukkan signifikansi paling tidak pada tingkat 10%, angka dalam kurung merupakan deviasi standard

Laporan keuangan memberikan informasi yang berguna bagi pasar sehingga mendorong meningkatnya aktivitas perdagangan dibandingkan di luar periode pengumuman.

b. variabilitas tingkat keuntungan

Kejadian yang diuji Hipotesis ke Periode 20 hari Periode 10 hari
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Desember) 1 0,975; 1,106 (0,554) (0) signifikan 0,954; 0,907 (0,422) (0) tidak signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman laporan keuangan (Desember) 2 1,113; 1,018 (0,548) (0,417) tidak signifikan 0,973; 0,937 (0,439) (0,428) tidak signifikan
Sekitar pengumuman dengan pada hari pengumuman (Maret) 1 0,979; 1,400 (0,711) (0) tidak signifikan 0,944; 1,102 (0,590) (0) tidak signifikan
Sebelum dengan sesudah pengumuman (Maret) 2 0,975; 1,001 (0,558) (0,467) signifikan 1,158; 0,7322 (0,710) (0,362) signifikan
Desember dengan Maret 6 0,975; 0,979 (0,555) (0,672) tidak signifikan 0,951; 0,952 (0,412) (0,576) tidak signifikan
Sebelum pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 6 1,113; 0,975 (0,548) (0,558) tidak signifikan 0,972; 1,157 (0,439) (0,710) tidak signifikan
Setelah pengumuman laporan keuangan Desember dengan Maret 6 1,018; 1,001 (0,418) (0,467) tidak signifikan 0,933; 0765 (0,406) (0,361) tidak signifikan
Catatan : hasil yang signifikan menunjukkan signifikansi paling tidak pada tingkat 10%, angaka dalam kurung merupakan deviasi standard

Laporan keuangan Desember dan Maret menunjukkan bahwa variabilitas keuangan pada saat pengumuman laporan lebih besar dibandingkan dengan periode di luar pengumuman.


KESIPULAN
v laporan keuangan memberikan pengaruh signifikan pada kegiatan perdagangan saham
v laporan keuangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabilitas tingkat keuntungan untuk bulan Desember, namun pada bulan Maret terdapat pengaruh yang signifikan.

SARAN
o kurang spesifik dalam mengamati laporan keuangan
o belum adanya kriteria perusahaan yang menjadi sample
o lapran keuangan yang dipakai bisa ditambah lagi untuk menunjukkan tingkat akurasinya